Avril Lavigne; Sukses Tanpa Ijazah

Tahukah kalian bahwa Avril Lavigne ternyata tidak lulus dalam jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) di Napanee. Setelah kelas 11 SMA. Ia sengaja memutuskan untuk berhenti sekolah dan memulai untuk mengikuti beberapa kontes dan rekaman. Menurut teman-temannya saat masih bersekolah, Avril jarang sekali masuk ke kelas. Ia kerap kali membolos ataupun hanya sekedar menyanyi di Gereja.

Dalam proses suksesnya, Avril ditemani Ibundanya menjelajah kesana kemari untuk mencari potensi bakatnya, sering kali dia gagal tetapi Ibundanya selalu mengingatkannya bahwa gagal merupakan kesuksesan yang tertunda. Avril semakin bersemangat dan tidak putus asa.

Awalnya, Avril memutuskan untuk bersekolah kembali, tapi tidak untuk masuk ke dalam sekolah formal seperti biasanya, Ia berniat mengikuti home schooling. Tetapi setengah hatinya masih mengharapkan untuk mengikuti rekaman-rekaman musik seperti cita-citanya.

Hingga pada akhirnya, saat dia sedang menyanyi di pinggir jalan, Ia bertemu dengan Ken Krongard, seorang artis musik yang juga bekerja sebagai seorang jurnalis. Di depan Ken-lah Avril bernyanyi dan mengasah bakatnya. Seringkali Ken mengatakan bahwa suara Avril tidak layak untuk diperdengarkan. Tetapi, lagi-lagi Avril tidak putus asa, dia tetap mengembangkan potensi bakatnya tersebut.

Saat suara Avril sudah dianggap baik dan pantas untuk diperdengarkan, Ken segera mengundang Antonio "LA" Raid untuk mendengarkan suara emas Avril. Akhirnya Antonio pun mendatangi studi milik Peter Zizzo di New York, sebuah studio tempat Avril belajar selama ini.

Tidaklah sia-sia perjuangan Avril dan Ken, Avril akhirnya mendapatkan kontrak untuk album pertamanya Let Go. Di album ini Avril berhasil menyihir remaja-remaja dunia lewat lagunya yang berjudul, "Complicated", "Sk8er Boi", "I'm With You" dan juga "Losing Grip".

Album ini terjual dengan berjuta-juta, ditambah lagi style-nya yang trendy membuat Avril lebih terkenal dikalangan remaja hingga saat ini.